Pengertian dan Sejarah Singkat Hari Statistik Nasional
Berdasarkan catatan sejarah, sebenarnya aktivitas dari kegiatan statistik di Nasional ini, khususnya Indonesia, sudah dilaksanakan sejak dari masa kepemerintahan Hindia Belanda dengan suatu lembaga yang didirikan oleh Direktur Kerajinan,Pertanian dan Perdagangan atau (Directeur Van Landbouw Nijverheld en Handel) di daerah Bogor Jawa Barat.
Baca juga:
UCAPAN SELAMAT HARI STATISTIK NASIONAL 2019 | KUMPULAN KATA MUTIARA
Pengertian dan Sejarah singkat Hari Statistik Nasional di Indonesia
◾Februari 1920 Lembaga Statistik Bertugas mengolah dan mempublikasikan data statistic.
◾Pada tanggal 24 September 1924 kegiatan aktivitas statistik pindah ke Jakarta dengan nama Centraal Kantoor Voor De Statistiek (CKS).
◾ 1930 Centraal Kantoor Voor De Statistiek (CKS) melaksanakan Sensus Penduduk pertama di Indonesia
◾ Pada tahun 1942-1945, CKS berubah nama menjadi Shomubu Chosasitsu Gunseikanbu dengan kegiatan memenuhi kebutuhan perang/militer.
◾Setelah Indonesia merdeka,Shomubu Chosasitsu Gunseikanbu dinasionalisasikan dengan nama Kantor Penyelidikan Perangkaan Umum Republik Indonesia (KAPPURI) dan dipimpin oleh Mr. Abdul Karim Pringgodigdo.
◾Berdasarkan Surat Edaran Kementerian Kemakmuran tanggal 12 Juni 1950 Nomor 219/S.C., lembaga KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik (KPS) dibawah tanggung jawab Menteri Kemakmuran.
◾Surat Keputusan Menteri Perekonomian Nomor P/44, KPS bertanggungjawab kepada Menteri Perekonomian.
◾ SK Menteri Perekonomian tanggal 24 Desember 1953 Nomor IB.099/M kegiatan KPS dibagi dalam dua bagian yaitu:
Afdeling A (Bagian Riset) Afdeling B (Bagian penyelenggaraan dan Tata Usaha).
◾Keppres X nomor 172 tanggal 1 Juni 1957, KPS berubah menjadi Biro Pusat Statistik dan bertanggungjawab langsung kepada Perdana Menteri.
Berdasarkan UU No.6 tahun 1960 Indonesia pertama kali melaksanakan sensus serentak pada tahun 1961
Berdasarkan Keputusan Presidium Kabinet Nomor Aa/C/9 Tahun 1965
Sensus Penduduk di tingkat provinsi dilaksanakan oleh Kantor Gubernur, dan jika di tingkat Kabupaten/Kotamadya dilaksanakan oleh kantor Bupati/Walikota, sedangkan jika pada tingkat Kecamatan dibentuk bagian yang melaksanakan Sensus Penduduk.
Selanjutnya Penyelenggara Sensus di Kantor Gubernur dan Kantor Bupati/Walikota ditetapkan menjadi Kantor Sensus dan Statistik Daerah
PP No.16/1968 tentang Organisasi dan Tata Kerja BPS di Pusat dan Daerah serta perubahannya menjadi PP No.6/1980, menyebutkan bahwa perwakilan BPS di daerah adalah Kantor Satistik Provinsi dan Kantor Statistik Kabupaten atau Kotamadya.
Tentang Organisasi BPS ditetapkan kembali pada PP No. 2 Tahun 1992 yang disahkan pada 9 Januari 1992.
Selanjutnya, Kedudukan, Fungsi, Tugas, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja BPS diatur dengan Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 1992.
Hari statistik ditetapkan pada tanggal 26 September 1997, sesuai penetapan UU Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, dan Biro Pusat Statistik diubah namanya menjadi “Badan Pusat Statistik”.
Tanggal 26 Mei 1999, ditetapkan PP Nomor 51 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik di Indonesia.
Daftar Nama Kepala BPS Republik Indonesia:
Abdul Karim Pringgodigdo. Masa Jabatan: 1945 - 1946
Sarbini Somawinata. Masa Jabatan: 1956-1966
M. Abdul Majid. Masa Jabatan: 1966-1982
Azwar Rasjid. Masa Jabatan: 1982-1994
Sugito Suwito. Masa Jabatan: 1994-2000
Sudarti Soerbakti. Masa Jabatan: 2000-2004
Choiril Maksum. Masa Jabatan: 2004-2006
Rusman Heriawan. Masa Jabatan: 2006-2011
Suryamin. Masa Jabatan: 2011-2015
Suhariyanto. Masa Jabatan: 2015- Sekarang
Demikianlah penjelasan tentang pengertian dan Sejarah Singkat Hari Statistik Nasional
Note : sumber www.bps.go.id
Baca juga:
UCAPAN SELAMAT HARI STATISTIK NASIONAL 2019 | KUMPULAN KATA MUTIARA
Pengertian dan Sejarah singkat Hari Statistik Nasional di Indonesia
◾Februari 1920 Lembaga Statistik Bertugas mengolah dan mempublikasikan data statistic.
◾Pada tanggal 24 September 1924 kegiatan aktivitas statistik pindah ke Jakarta dengan nama Centraal Kantoor Voor De Statistiek (CKS).
◾ 1930 Centraal Kantoor Voor De Statistiek (CKS) melaksanakan Sensus Penduduk pertama di Indonesia
◾ Pada tahun 1942-1945, CKS berubah nama menjadi Shomubu Chosasitsu Gunseikanbu dengan kegiatan memenuhi kebutuhan perang/militer.
◾Setelah Indonesia merdeka,Shomubu Chosasitsu Gunseikanbu dinasionalisasikan dengan nama Kantor Penyelidikan Perangkaan Umum Republik Indonesia (KAPPURI) dan dipimpin oleh Mr. Abdul Karim Pringgodigdo.
◾Berdasarkan Surat Edaran Kementerian Kemakmuran tanggal 12 Juni 1950 Nomor 219/S.C., lembaga KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik (KPS) dibawah tanggung jawab Menteri Kemakmuran.
◾Surat Keputusan Menteri Perekonomian Nomor P/44, KPS bertanggungjawab kepada Menteri Perekonomian.
◾ SK Menteri Perekonomian tanggal 24 Desember 1953 Nomor IB.099/M kegiatan KPS dibagi dalam dua bagian yaitu:
Afdeling A (Bagian Riset) Afdeling B (Bagian penyelenggaraan dan Tata Usaha).
◾Keppres X nomor 172 tanggal 1 Juni 1957, KPS berubah menjadi Biro Pusat Statistik dan bertanggungjawab langsung kepada Perdana Menteri.
Berdasarkan UU No.6 tahun 1960 Indonesia pertama kali melaksanakan sensus serentak pada tahun 1961
Berdasarkan Keputusan Presidium Kabinet Nomor Aa/C/9 Tahun 1965
Sensus Penduduk di tingkat provinsi dilaksanakan oleh Kantor Gubernur, dan jika di tingkat Kabupaten/Kotamadya dilaksanakan oleh kantor Bupati/Walikota, sedangkan jika pada tingkat Kecamatan dibentuk bagian yang melaksanakan Sensus Penduduk.
Selanjutnya Penyelenggara Sensus di Kantor Gubernur dan Kantor Bupati/Walikota ditetapkan menjadi Kantor Sensus dan Statistik Daerah
PP No.16/1968 tentang Organisasi dan Tata Kerja BPS di Pusat dan Daerah serta perubahannya menjadi PP No.6/1980, menyebutkan bahwa perwakilan BPS di daerah adalah Kantor Satistik Provinsi dan Kantor Statistik Kabupaten atau Kotamadya.
Tentang Organisasi BPS ditetapkan kembali pada PP No. 2 Tahun 1992 yang disahkan pada 9 Januari 1992.
Selanjutnya, Kedudukan, Fungsi, Tugas, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja BPS diatur dengan Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 1992.
Hari statistik ditetapkan pada tanggal 26 September 1997, sesuai penetapan UU Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, dan Biro Pusat Statistik diubah namanya menjadi “Badan Pusat Statistik”.
Tanggal 26 Mei 1999, ditetapkan PP Nomor 51 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik di Indonesia.
Daftar Nama Kepala BPS Republik Indonesia:
Abdul Karim Pringgodigdo. Masa Jabatan: 1945 - 1946
Sarbini Somawinata. Masa Jabatan: 1956-1966
M. Abdul Majid. Masa Jabatan: 1966-1982
Azwar Rasjid. Masa Jabatan: 1982-1994
Sugito Suwito. Masa Jabatan: 1994-2000
Sudarti Soerbakti. Masa Jabatan: 2000-2004
Choiril Maksum. Masa Jabatan: 2004-2006
Rusman Heriawan. Masa Jabatan: 2006-2011
Suryamin. Masa Jabatan: 2011-2015
Suhariyanto. Masa Jabatan: 2015- Sekarang
Demikianlah penjelasan tentang pengertian dan Sejarah Singkat Hari Statistik Nasional
Note : sumber www.bps.go.id
Komentar
Posting Komentar